cover
Contact Name
Ahmad Syamsuddin
Contact Email
syamsuddin.iyf@gmail.com
Phone
+6281290969387
Journal Mail Official
bimasislam.ejournal@gmail.com
Editorial Address
Kantor Kementerian Agama, JL. MH. Thamrin No.6 Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bimas Islam
ISSN : 19789009     EISSN : 26571188     DOI : https://doi.org/10.37302/jbi
Core Subject : Religion, Social,
Jurnal Bimas Islam adalah terbitan berkala ilmiah yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Terbit pertama kali pada tahun 2008 dalam bentuk cetak hingga tahun 2018 dan ditingkatkan menjadi Jurnal Elektronik (OJS) pada tahun 2019. Mendapat akreditasi dari LIPI pada tahun 2016. Jurnal ini memuat Ringkasan Hasil Penelitian, Tinjauan Teori, Artikel Ilmiah yang dikemas secara sistematis dan kritis di bidang Bimbingan Masyarakat Islam secara luas.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam" : 6 Documents clear
DAKWAH BERBASIS PEDULI LINGKUNGAN (PENDAMPINGAN ROHANI DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT PADA KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN “PUCANG RAHAYU” DESA PUCANGANOM, SRUMBUNG, MAGELANG, JAWA TENGAH) Herawati, Azizah; Mukarromah, Zainatul
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.264 KB)

Abstract

Abstraksi Dakwah Islam tidak selalu identik dengan kegiatan keagamaan berbasis masjid atau mushalla. Dakwah Islam kini telah mengambil peran yang lebih luas dengan beragam kegiatan sosial kemasyarakatan. Penyuluh Agama Islam (PAI) yang memiliki tugas dan fungsi melakukan pembinaan keagamaan, juga telah bertransformasi menjadi penggerak perubahan, tidak hanya mengurus masjid dan mushalla. Green dakwah yang dikembangkan Penyuluh Agama Islam di Desa Pucanganom ini menegaskan bahwa dakwah Islam juga dapat menggerakkan pelestarian alam. Dakwah Islam tidak selalu identik dengan kegiatan keagamaan berbasis masjid atau mushalla. Dakwah Islam kini telah mengambil peran yang lebih luas dengan beragam kegiatan sosial kemasyarakatan. Penyuluh Agama Islam (PAI) yang memiliki tugas dan fungsi melakukan pembinaan keagamaan, juga telah bertransformasi menjadi penggerak perubahan, tidak hanya mengurus masjid dan mushalla. Green dakwah yang dikembangkan Penyuluh Agama Islam di Desa Pucanganom ini menegaskan bahwa dakwah Islam juga dapat menggerakkan pelestarian alam.   Abstract Islamic mission is not always identically with religious activities based on mosques or prayer rooms. Islamic mission now has taken the wider role with various social activities. Religious counselor of Islam (PAI) has a duty and function of religious development, has also been transformed into an agent of change, not only taking care of mosques and prayer rooms. Green missiondeveloped byReligious counselor of Islam in Pucanganom Village confirmed that the mission of Islam is also can drive nature conservation. Islamic mission is not always identically with religious activities based on mosques or prayer rooms. Islamic mission now has taken the wider role with various social activities. Religious counselor of Islam (PAI) has a duty and function of religious development, has also been transformed into an agent of change, not only taking care of mosques and prayer rooms. Green missiondeveloped byReligious counselor of Islam in Pucanganom Village confirmed that the mission of Islam is also can drive nature conservation.
PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEREDUKSI KONFLIK DAN MENGINTEGRASIKAN MASYARAKAT (STUDI KASUS KONFLIK PELAKSANAAN SHALAT TARAWIHDI KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA) Mukhlisuddin, Mukhlisuddin
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.982 KB)

Abstract

Abstraksi Penyuluh agama Islam Kecamatan Bandar Dua menyikapi konflik pelaksanaan shalat tarawih dengan berbagai upaya. Penyuluh agama Islam fungsional dan honorer bertindak sebagai sebagai fasilitator dan bersikap netral dalam menghadapi perbedaan yang mengarah kepada konflik horizontal yang lebih besar.Dialog menjadi media yang dikembangkan dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak ataupun tokoh agama. Melalui dialog, beberapa pemahaman yang sebelumnya tampak bertentangan, dapat bersanding secara damai dan tidak memunculkan konflik.   Abstract Religious Conselour of Islam of Bandar Dua Sub-district addressing conflict in the implementation of tarawih prayers with various efforts. Religious Counselor of Islam and officer act as a facilitator and to be neutral in facing differences that leads to greater horizontal conflicts. Dialogue becomes developed media by involving as many parties or religious figures. Through dialogue, some understandings that previously seemed contradictory, can be coupled with peacefully and without conflict.
PARADIGMA BARU KOMUNIKASI ANTARUMAT BERAGAMA DI KOTA PALU Zulfiah, Zulfiah
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.679 KB)

Abstract

Absrtaksi Kerukunan antar umat beragama merupakan kunci sukses pembangunan nasional. Sebagai bangsa dengan keragaman Bahasa, agama dan budaya, seluruh pihak dituntut mampu menjaga kerukunan dan harmoni dalam keragaman ini. Penyuluh Agama Islam (PAI) sebagai pemegang tanggung jawab pembinaan umat Islam di tingkat Kecamatan, telah mengambil peran dalam penguatan kerukunan antar umat beragama di Kota Palu, Sulawesi Tengah. PAI tidak hanya berdakwah di lingkungan umat Islam, namun berpartisipasi dengan elemen pemeluk agama lainnya untuk memperkuat kerukunan melalui Bahasa dialog.   Abstract Inter-religious harmony is a key of success for national development. As a nation with diversity of languages, religions and cultures, all parties demanded to maintain peace and harmony in this diversity. Religious Counselor of Islam (PAI) as the responsibility holder of Moslems community development in the sub-district level, has taken a role in strengthening the harmony between inter-religious community in Palu, Central Sulawesi. PAI is not only preached at Moslem community level, but also participating with elements of other faiths to strengthen harmony through dialogue language.
PENYULUHAN ISLAM DI ERA MODERN: POTRET DAKWAH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PROFETIK Ahmad Said, Hasani; Ibnu Nur, Sunandar
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi Di sejumlah negara berkembang seperti di Asia Tenggara, media melakukan perannya yang dilukiskan sebagai ?agen pembangunan?. Munculnya konsep informasi masyarakat (information society) di Indonesia saat ini semakin diperkuat dengan hadirnya era digitalisasi informasi. Salah satunya adalah Televisi sebagai media komunikasi massa yang efektif di Indonesia akhir-akhir ini cukup banyak pula digunakan sebagai alat pendidikan dan siaran keagamaan. Di zaman maju seperti sekarang ini dakwah tidak cukup disampaikan dengan lisan tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini dikenal dengan sebutan alat-alat atau media komunikasi massa, yaitu; pers (percetakan), radio, film dan televisi. Kata-kata yang terucapkan dulu terbatas jarak antara ruang dan waktu. Sekarang sudah tidak ada halangan lagi. Beberapa media baik elektronik maupun cetak, keduanya sama-sama berperan besar dalam mempercepat informasi dan kabar yang baru saja terjadi di tempat lain. Kenyataan membuktikan bahwa hubungan antara manusia sekarang ini hampir-hampir tidak bisa menghindarkan diri dari pemakaian alat-alat komunikasi massa. Bahkan menurut Carl Hovlan, ciri yang menonjol bagi abad 20 ini ialah kenyataan bahwa kita hidup dalam abad teknologi informasi. Tulisan ini akan mengungkap media komunikasi masa melalui Televisi dalam rangka mempermudah sarana dakwah.   Abstract In developing countries such as in Southeast Asia, the media has done the rolethat described as ?development agent? The emergence of information society concept in Indonesia today is strengthened by the presence of digital information era. One of them is television as effective mass communication media in Indonesia. Lately, it is simply being used as an educational tool and a religious broadcast. At times advance as today, da?wah or mission is not enough to delivered by oral without additional of modern tools that well known as mass media for communication function, such as; press (printing), radio, film and television. The words first uttered by limited distance between space and time. Now there are no more obstacles. Some medias, both electronic and print, they both play a big role in speed up delivering information and news that just happened in other place. The fact proves that the relationship between people today can hardly avoid the use of the means of mass communication. Even according to Carl Hovlan, a prominent feature of the 20th century is the fact that we live in the age of information technology. This article will reveal the future through television media communication in order to facilitate the means of da?wah.
DAKWAH DAN TRADISI LITERASI DI PONDOK PESANTREN: STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR, SARANG, REMBANG, JAWA TENGAH Romdhoni, Ali
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.95 KB)

Abstract

Abstraksi Tradisi literasi di dunia Pesantren berkontribusi besar dalam penguatan dakwah di Nusantara. Tradisi literasi adalah satu di antara metode dakwah yang berkembang di Nusantara. Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan, juga menjadi motor dakwah bi al-kitâbah, atau dakwah melalui tulisan. Riset ini menarik karena terdapat karya ilmiah yang ditulis oleh para pimpinan pesantren tidak terpublikasikan secara luas, kecuali dikonsumsi oleh para santri di lingkungan pesantren bersangkutan. Buku-buku yang ditulis masyarakat pesantren perlu diketahui oleh publik. Selain bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan pesantren, juga bisa menjadi media dakwah. Sejauh penelusuran penulis, belum ada hasil penelitian ilmiah yang secara khusus mengkaji tradisi literasi di lingkungan pondok pesantren. Meskipun, beberapa upaya rintisan sudah dilakukan.   Abstract The tradition of literacy in Pesantren world give a big contribution significantly to strengthen da?wah in the archipelago. The tradition of literacy is one of the methods of da?wah that develops in the archipelago. Pesantren apart as an educational institution, is also a motor of da?wah bi al-kitabah as proselytizing through writing. This research is interesting because there are scientific papers written by the leaders of pesantrens which are not widely published, unless consumed by the students in boarding schools. The books were written by pesantren community need to be known by the public. In addition, to increase public  trust to the education institution of pesantren. It could be also a da?wah  media. As far as the author searches, there has been no scientific studies that specifically examine the tradition of literacy in the boarding school environment. Although, some pioneering efforts already made.
PERAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA Andria, Tri
Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.548 KB)

Abstract

Abstraksi Kenakalan remaja merupakan problematika nasional yang juga harus mendapat perhatian serius dari seluruh elemen bangsa. Tidak hanya mengakibatkan kerugian materil, kenakalan remaja tak jarang memunculkan kerusakan moralitas generasi bangsa. Bimbingan keagamaan adalah salah satu peran yang diambil untuk menanggulanginya. Melalui Bahasa agama, kenakalan remaja sesungguhnya dapat dicegah. Melalui bimbingan keagamaan, potensi kenakalan remaja dapat dicegah secara dini, dan pada saat bersamaan dibangun pemahaman yang utuh tentang akhlak. Pola bimbingan keagamaan di SMK Al-Farisi menegaskan bahwa peran agama sangat penting dalam mencegah maupun menanggulangi kenakalan dimaksud.   Abstract Juvenile delinquency is national problematics should receive serious attention from all elements of the nation. The impact is not only in material lose, juvenile delinquency is often issued morality damage of the nation's generation. Religious support is one of the roles taken to mitigate them. Through the religious language, juvenile delinquency could have been avoided. Through religious guidance, potential juvenile delinquency can be prevented, and at the same time building the understanding of morality. The pattern of religious guidance at SMK Al-Farisi asserted that religion has very important role in preventing and tackling delinquency itself.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 1 (2023): Jurnal Bimas Islam Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Bimas Islam 2021 Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Bimas Islam 2021 Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Bimas Islam 2020 Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Bimas Islam 2020 Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Bimas Islam 2019 Vol. 12 No. 2 (2019): Jurnal Bimas Islam 2019 Vol. 12 No. 1 (2019): Jurnal Bimas Islam 2019 Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Bimas Islam 2019 Vol 11 No 4 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol. 11 No. 4 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol. 11 No. 3 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol 11 No 3 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Bimas Islam 2018 Vol. 10 No. 4 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol 10 No 4 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol 10 No 3 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol. 10 No. 3 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol. 10 No. 2 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Bimas Islam 2017 Vol. 9 No. 4 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 4 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 3 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol. 9 No. 3 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 2 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol. 9 No. 1 (2016): Jurnal Bimas Islam Vol 8 No 4 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol. 8 No. 4 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol 8 No 3 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol. 8 No. 3 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol. 8 No. 2 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Bimas Islam Vol. 8 No. 1 (2015): Jurnal Bimas Islam More Issue